Bagaimana sebenarnya fungsi dan juga penggunaan Geotextile untuk jalan?. Ulasan kali ini akan membahas mengenai hal tersebut.
Untuk anda yang bekerja di dunia teknik sipil, tentunya anda mengenal atau setidaknya pernah mendengar tentang material bernama Geotextile. Material yang satu ini adalah salah satu material yang sangat sering digunakan pada proyek pekerjaan jalan di Indonesia, terutama di jalan yang dibangun di atas tanah yang berkondisi jelek seperti tanah lunak.
Apa Itu Geotextile?
Sebelum lanjut mengenai penggunaan geotextile untuk jalan, mari mulai dari mengenal terlebih dahulu material ini. Geotekstil adalah material konstruksi berbentuk lembaran sintesis fleksibel yang terbuat dari polimer Polyester atau Polypropylene.
Geotekstil ini memiliki keunggulan yakni memiliki kekuatan tarik yang sangat besar. Hal ini membuatnya dapat memberikan efek reinforcement (penguatan) pada struktur tanah. Selain itu, Geotekstil juga memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap sinar UV dan juga mikroorganisme.
Jenis-Jenis Geotextile
Seperti yang dijelaskan pada situs www.nonwoven-geotextile.com, geotekstil sendiri bukanlah merupakan satu jenis material. Materi yang juga dikenal sebagai salah satu produk geosintetik ini dibagi atas 2 jenis berbeda, meliputi:
Geotextile Woven
Geotekstil Woven adalah Jenis klasifikasi Geotekstil yang ditenun. Bentuk dari jenis Geotekstil ini mirip karung beras plastik, namun memiliki warna hitam. Jenis Geotekstil ini memiliki kekuatan tarik yang besar dan umum digunakan pada proyek perkerasan jalan di atas tanah lunak (berkualitas jelek).
Geotextile Non Woven
Geotekstil Non Woven adalah jenis geotekstil yang tidak ditenun. Berbeda dari Geotekstil Woven, geotekstil ini lebih mirip dengan kain. Sama dengan Geotekstil Woven, jenis geotekstil ini memiliki kuat tarik yang besar. Namun kuat tarik Geotekstil Non Woven ini tidak sebesar Geotekstil Woven.
Geotekstil Non Woven ini juga dapat dipergunakan untuk perkuatan tanah di proyek perkerasan jalan, namun bukan untuk tanah lunak. Selain itu, Geotekstil Non Woven ini juga kerap digunakan pada proyek pembangunan bangunan air seperti kanal, sub drainase, bendungan dan lainnya.
Baca juga: MENGENAL SABLON POLYFLEX: KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA
Penggunaan Geotextile Untuk Jalan
Dalam pekerjaan perkerasan jalan, Geotekstil digunakan sebagai separator atau pemisah. Fungsi geotekstil di sini adalah mencegah adanya percampuran antara tanah dasar dengan agregat yang menutupinya.
Secara rinci, penggunaan Geotekstil pada pekerjaan perkerasan jalan dapat diaplikasikan pada beberapa pekerjaan berikut ini:
Aplikasi Geotextile Untuk Jalan Kerja
Salah satu aplikasi penggunaan Geotekstil untuk pekerjaan perkerasan jalan adalah sebagai jalan kerja. Jika geotekstil digunakan untuk jalan kerja, fungsi separator dari Geotekstil diperlukan untuk mencegah naiknya butiran halus dari tanah dasar ke dalam lapisan pondasi (base course) dan juga tanah pilihan.
Kemungkinan naiknya butiran halus tanah ini dapat terjadi akibat adanya efek pumping akibat beban lalu lintas di atasnya.
Aplikasi Geotekstil Untuk Jalan Raya
Salah satu penyebab kegagalan pada sistem perkerasan jalan adalah terkait dengan kapasitas dukung lapis pondasi yang berkurang akibat adanya kontaminasi antara agregat kasar oleh butiran halus dari tanah dasar akibat beban lalu lintas (kendaraan).
Hal ini menyebabkan kapasitas dukung lapis pondasi perkerasan jalan menjadi turun. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, disinilah diperlukan Geotekstil.
Geotekstil akan diletakan di atas tanah lunak yang akan ditimbun dengan lapisan agregat. Material Geotekstil yang terletak diantara tanah dasar dan lapisan agregat ni akan mencegah terjadinya kontaminasi yang dijelaskan sebelumnya.
Langkah Pemasangan Geotekstil Pada Pekerjaan Perkerasan Jalan
Masih membahas mengenai fungsi dan penggunaan Geotextile untuk jalan . Pembahasan tambahan dan juga penutup yang akan kami bagikan adalah mengenai langkah pemasangan geotekstil pada pekerjaan perkerasan jalan.
Menurut ulasan dari halaman hiloninside, langkah pemasangan geotekstil pada pekerjaan perkerasan jalan ini terbagi atas 4 langkah. Dalam aplikasinya, keempat langkah ini harus dilakukan secara bertahap. Adapun keempat langkah tersebut adalah sebagai berikut:
Pemasangan Tanah Dasar
Langkah awal pemasangan geotekstil ini menyangkut proses pembersihan lahan yang akan dipasangi Geotekstil dari benda yang dapat merusak geotekstil seperti kayu, batu dan lainnya.
Selain itu, pada langkah ini juga dilakukan proses pemadatan tanah dasar dengan tanah pilihan. Hal ini dilakukan apabila kualitas tanah dasar kurang bagus (tanah lunak).
Penggelaran dan Penyambungan Geotextile
Proses penggelaran Geotekstil di atas tanah dasar yang telah dibersihkan. Pada bagian ini, Geotekstil harus digelar secara melintang di jalan. Sebelum digelar, Geotekstil akan dipotong terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila lokasi tidak memungkinkan untuk melakukan proses pemotongan di tempat.
Selanjutnya, potongan Geotekstil ini akan disambung hingga menutupi lahan yang akan dibangun perkerasan di atasnya. Penyambungan dapat dilakukan dengan metode overlap (saling melewati) atau dijahit (sewn).
Penyebaran Agregat di Atas Geotextile
Proses ini adalah langkah penyebaran agregat secara merata di atas geotekstil. Tumpukan agregat akan didorong maju dan kemudian diratakan menggunakan alat berat. Untuk ketebalan agregat nya sendiri disesuaikan dengan perencanaan yang dibuat.
Proses Pemadatan Agregat
Setelah proses penyebaran dan perataan agregat. Selanjutnya, agregat tersebut akan dipadatkan dengan menggunakan alat berat, vibrator roller dan lainnya.
Itulah sedikit pembahasan mengenai fungsi dan penggunaan geotextile untuk jalan. Semoga informasi yang kami bagikan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda seputar dunia teknik sipil. Terima kasih.